Yuk Kenalan sama GamInong Blogger

Pondok Gede, 25 Februari 2014

Suatu hari dimalam yang sepi dan udah mulai dingin di bulan September 2013 kemarin, Mira mengundang saya untuk bergabung ke grup FB GamInong Blogger (GIB) yang pastinya isinya blogger semua. Saya tanya ke Mira waktu itu, “Mir, ini perkumpulannya serem gak?”

Serem disitu maksudnya bukan karena saya takut grup ini adalah grup aliran sesat, grup dukun pelet, atau grup pendukung uka-uka. Tapi karena saya khawatir anggota GamInong ini memiliki ekspektasi lebih terhadap saya, padahal saya sendiri gak menganggap diri saya sebagai blogger, cuman seorang gadis manis yang suka (curhat sambil) menulis.

Nah, GamInong sendiri ini adalah grup blogger khusus untuk orang-orang Aceh yang suka menulis, atau ya seenggaknya turunan Acehlah, secara saya bisa dibilang Aceh murtad. Makanya namanya Gam, yang diambil dari kata Agam (artinya laki-laki), dan Inong (artinya perempuan).

Beberapa bulan saya kenal dengan teman-teman di GamInong, saya jadi tau bahwa banyak banget para penulis berbakat Aceh dengan kepribadian dan ciri khas mereka sendiri. Ada yang seru, cool, keibuan, keabangan, ke-kakak-an, dan ada juga yang bawaannya pingin saya remove lalu block haha.

Sekitar sebulan yang lalu muncul satu postingan (kita wajib meletakkan link tulisan blog kita kedalam grup) dari Bang Azhar mengenai anggota-anggota GIB dan kelakuan mereka. Saya termasuk salah satu anggota yang diceritakan disana. Sejak saat itu mulai muncul beberapa postingan mengenai profil singkat anggota GIB yang beberapa diantaranya ngebuat saya ketawa dan senyum bangga karena saya selalu ada di tulisan itu, dan ada juga yang ngebuat saya mencak-mencak karena tulisannya bener-bener kelewat batas.

Singkat cerita, Liza, salah satu anggota GIB, mengusulkan untuk kita menuliskan satu postingan mengenai 5 anggota GIB agar kita bisa saling mengenal. Dan inilah cerita saya dengan 5 anggota GIB:

1. Mira Maisura
Atau Mirgha, atau Kakak Mira, atau Mbak Mira (sejak saya mimpi si Mira ngambek pingin dipanggil Mbak Mira). Gadis ini saya temukan di bulan Mei 2012 teronggok di KBRI Frankfurt ketika ada acara pertemuan mahasiswa Aceh di Eropa dengan menggunakan pakaian hitam dari ujung rambut sampe ujung kaki. Kesan pertama saya ke Mira adalah cool, tegas, dan jutek. Yang ngebuat saya makin berpikir kalau kita tak akan pernah bisa bersatu.
*lalu dijitak Mira hahaha*

Tapi ternyata entah kenapa dan entah siapa yang mulai, beberapa bulan sejak acara di Frankfurt itu kita jadi malah mulai curhat-curhatan. Dan akhirnya saya, Mira, dan dua sahabat perempuan lainnya (secara terpaksa) membentuk geng A4, yang bukan saingan F4 atau bukan juga sejenis ukuran kertas, tapi singkatan dari The Awesome Four, untuk menegaskan bahwa kita adalah perempuan yang keren, kuat menghadapi terpaan beban kuliah, dan kuat begadang sampe subuh demi curhat via Skype berempat haha. Singkat cerita, saya jadi cukup sering ke Jerman buat mengunjungi mereka. Dan sebagai balesannya, mereka rajin (dan kayaknya rada terpaksa) buat masakin saya masakan yang enak-enak.
*kedipin Kakak Mira*
*kali aja dikirimin coklat bukan merek Ja! dari Jerman*

Blognya Mira: http://virtual-mee.blogspot.de/

Blognya Mira isinya tentang gimana dia survive di Eropa selama 7 tahun ini, kekalutan hatinya (tsaaah!) yang kebanyakan gara-gara tesis, dan hal-hal random lainnya. Tulis tentang aku dong, Kak. Aku kan suka eksis πŸ˜€

2. Thoenis Moersalin
Ini kok ejaan namanya jadul begini ya Bang? Haha.
Bang Tunis adalah salah satu blogger kesukaan saya, tulisannya maksudnya, bukan orangnya. Saya pernah baca salah satu tulisan mengenai kisah sahabat Bang Tunis sampai saya berkaca-kaca. Dan setelah itu saya langsung ngebaca postingan-postingan Bang Tunis dan memang semuanya enak dibaca.

Blognya Bang Tunis: http://situnis.com/

Bang Tunis sekarang masih berkuliah di Jerman, tapi kayaknya lagi pulang kampung untuk temu kangen dengan Liza, istrinya. Kita belum pernah ketemu tapi kadang suka ngobrol dan ceng-cengan di group ASFEradio (grup radio anak-anak Aceh di Eropa dan sekitarnya) dan di blog.

3. Dinar Roe
Atau DJ Aceh paling ternama sejagad Jerman dan sekitarnya yang biasanya saya panggil dengan sebuatan Bang Dit dan dia memanggil saya dengan nama Adik Kecil, padahal saya gak ada kecil-kecilnya juga dari segi ukuran badan.

Bang Dit adalah salah satu manusia yang juga saya temukan secara gak sengaja di acara Frankfurt 2013 itu. Tapi berbeda dengan Mira. Kalau Mira di ruangan pertemuan, Bang Dit saya temukan berdiri dengan tampang kelaparan di depan tempat bakso. Bang Dit adalah orang yang super asik. Gak perlu mikir ribet untuk bisa ngobrol sama dia. Ngomong aja tentang apapun, pasti ujung-ujungnya akan jadi bahan ceng-cengan setiap dia siaran radio dengan istrinya, Kak Lia.

Blognya Bang Dit: http://dinaroe.wordpress.com/

Nah, saya baru tau kalau ternyata Bang Dit punya blog, isinya serius pula. Oiya, untuk Bang Dit, di update lagi atuh Bang blognya. Tulis aja tentang Akhtar. Atau tentang aku juga boleh, asal yang (rada) bagus (-an) ya.

4. Febi Mutia
Sama seperti Bang Tunis, Kak Febi masih berjuang di Jerman untuk menyelesaikan studinya dan terpaksa dadah-dadahan sementara dengan suaminya (kalau Bang Tunis berarti sama istri ya, bukan suami juga). Nah saya belum pernah ketemu dengan Kak Febi. Dulu dua kali nyaris ketemu. Pertama di Belanda, tapi akhirnya batal karena Kak Febi gak jadi kesana. Dan yang kedua di Gottingen, karena Kak Febi ternyata pulang ke Aceh. Tapi saya percaya kalau jodoh gak akan lari kemana. Kalau kita berjodoh, Kak, pasti kita akan dipertemukan suatu saat nanti.
*lalu menatap sendu rembulan malam*

Blognya Kak Febi: http://ceritabee.wordpress.com/

Nah, Kak Febi sama nih dengan Bang Dit yang jarang update blognya. Padahal saya kan juga pingin baca tulisan dari kalian. Yuk nulis lagi Kak πŸ˜€

5. Muhib Didi
Dulu pas pertama kali kenalan dengan saya, dia nyebut namanya sebagai Didi, tapi teman-teman di GIB banyak yang memanggil dia Muhib. Si Didi alias Muhib ini sangat tertarik dengan bahasa. Terbukti dari kemampuan berbahasa Inggrisnya yang oke punya dan bahasa Spanyolnya yang saya gak paham tapi kayaknya udah mumpuni juga. Bahkan waktu itu dia pernah bales-balesan komen dengan Mira dalam bahasa Jerman. Sungguh ya Muhib, kamu ajaib bener.

Beberapa kali chat dengan Muhib, beberapa kali pula juga dia cerita tentang keinginannya untuk mendapatkan beasiswa keluar negeri dan berpetualang mengenal dunia (ciyeee) yang saya aamiinkan. Yuk mari kita sama-sama menundukkan kepala sesaat untuk mengheningkan cipta agar skripsinya si Muhib lancar jaya dan dia mulai meng-update blog-blognya lagi. Aamiin.

Blognya Muhib: http://mesintiktua.wordpress.com/ atau http://lurusaja.wordpress.com/

Baiklah sekian cerita tentang GIB dan 5 anggotanya.
Selamat malam, selamat beristirahat bersama keluarga tercinta, dan salam olah raga!

32 thoughts on “Yuk Kenalan sama GamInong Blogger

    • Haha iyah.. soalnya banyaknya kenal sama si anak-anak jerman itu. Pingin nulis tentang kak eky atau bang ariel atau bang heiji tapi kan mereka udah terlalu eksis di blog lain hehe.

      Panggil Nyanya aja ya, Vina, aku masih muda belia manis tiada dua kok πŸ˜‰

    • Hahahaha. kalo menurut aku, Ja! itu enak, Za, dan murah banget cuman 30 sen kalo gak salah harganya. Ntar minta aja coklat yang harganya diatas 2 euro sama Bang Tunis :))

      Btw, Ritter juga murah loh disana, cuman 1 euro-an..

  1. dan ada juga yang bawaannya pingin saya remove lalu block haha. <- Aku kayaknya tahu deh ini siapa! Hahaha.. πŸ˜€

    Nice tulisannya. Dari 5 di atas, yg aku belum tahu Bang Dit πŸ˜€

    • Hahaha sang fenomenal itu, Bang.. Bang Didit orangnya asik banget loh, istrinya juga. Dua-duanya udah di Banda sekarang. Semoga kalian bisa kenalan ya :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *