Gw nulis surat ini buat Suami gw dimasa depan, yang sekarangpun belum gw tau gimana tampangnya, gimana cara dia bergerak, ketawa, atau ngomel-ngomel.
Jadi surat ini terinspirasi dari Rahne Putri yang nulis tentang calon pacar idamannya, yang gw pikir itu jadi semacam Wish Letter (mirip-mirip sama Wishes Board) yang mungkin akan diaminkan oleh Allah.
Rende, 3 Januari 2013, 00.45 CET.
Hey kamu, selamat pagi. Ketika kamu akhirnya baca surat ini mungkin aku lagi heboh di dapur nyiapin sarapan buat kamu dan sebentar-sebentar ngelongok ke kamar untuk ngeliat ekspresi kamu.
Aku menulis ini sebelum aku bisa membayangkan kamu menjadi suamiku.
Sama sekali gak ada bayangan seperti apa kamu.
Apa kamu, Suamiku, adalah orang yang dulunya pernah aku suka tapi kemudian cerita kita istirahat sejenak kemudian kamu datang lagi untuk melamarku. Atau kamu adalah teman mainku dulu di sekolah. Atau kamu adalah sosok yang sampai sekarang, di tanggal 3 Januari 2013 ini belum sama sekali aku kenal.
Aku dulu suka mengira-ngira, seperti apa tampangmu, tapi toh pasti sekarang kamu adalah pria tertampan tergagah terimut terunyu yang aku punya. Percaya deh. Bahkan Fahri Albar kalah gantengnya.
Aku pernah baca di suatu blog, ada 2 jenis kerinduan. Jenis pertama adalah kerinduan yang ada karena suatu hal yang pernah kita lakukan dan kita ingin mengulanginya lagi. Dan jenis kedua adalah rindu terhadap hal yang belum pernah kita dapatkan.
Untuk sekarang aku sedang mengalami jenis rindu ke dua. Rindu sama kamu.
Kamu memangnya ga penasaran dan gemas ya sama aku yang udah nyolong tulang rusuk kamu?
Aku aja ga sabar pingin balikin.
Tau ga doa terbaru aku setiap solat?
Aku berdoa agar Allah hanya mengizinkan aku jatuh cinta dengan pria yang akan jadi suamiku kelak. Hanya sama kamu.
Diam-diam aku meminta agar aku dijodohkan dengan pria yang bisa membawaku bahagia dunia – akhirat. Kamu gak perlu sampai punya tanda hitam dijidat yang kata orang itu adalah tanda orang yang sujudnya lama. Cukup kamu bisa menjadi imam keluarga kita yang baik, yang solatnya rajin dan selalu mengingatkan aku dalam beribadah, dan ketika kamu membaca Al Qur’an hatiku berdesir nyaman.
Aku ingin kamu berwajah enak dilihat. Pasti dong ya biar anak-anak kita ikut ganteng dan cantik kayak orang tuanya. Memiliki postur gagah yang pelukable. Tapi tau gak, pasti aku jatuh cinta pertama kali karena ketawa dan matamu. Selama ini aku selalu menyukai pria yang ketika tertawa, matanya ikut tertawa, dia ikhlas ketika merasakan bahagia.
Aku pingin Suami yang cerdas. Kamu gak perlu jadi juara olimpiade fisika atau juara kelas sejak TK sampai lulus kuliah. Tapi aku ingin pria yang bisa menjawab semua pertanyaanku, mulai dari yang remeh-temeh sampai serius.
Pria masa depanku juga harus memiliki mimpi yang besar dan dia harus berani mengejar mimpi itu sampai dapat.
Dan kamu tau kenapa akhirnya kamu bisa merebut hatiku? Karena kamu kocak, kamu bisa membuat aku tertawa bahkan ketika kamu sedang tidak melucu. Kamu tidak sebodoh Mr. Bean, tapi kamu jauuuuh lebih lucu dari Warkop DKI. Percaya deh.
Kamu adalah pria yang sabar, yang bisa menahan emosimu, tidak meledak-meledak tanpa logika dan bisa membuatku terdiam ketika berteriak-teriak emosi sembari bersyukur kamulah yang menjadi pengontrol emosiku selama ini.
Dan aku yakin, kamu adalah sahabatku. Sahabatku yang terbaik sepanjang masa, yang membuat aku, ketika diawal kita berkenalan dan jatuh cinta, sudah menjadi diriku sendiri dan nyaman bercerita apapun ke kamu dan kamu dengan senangnya mendengar cerita-ceritaku dan turut membagi kisah-kisah menakjubkanmu yang bahkan terkadang tak penting dan remeh-temeh.
Kamu pastilah pria yang memiliki pekerjaan yang bagus karena kamu punya ambisi yang kuat untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga kita, untuk orang tua kamu dan orang tuaku. Kita akan mengajak orang tua kita jalan-jalan keluar negri karna rasanya egois sekali kalau hanya kita yang sudah menjelajahi dunia, padahal mereka ke Bali pun belum pernah.
Hey, kamu, Suamiku dan juga Ayah terbaik sepanjang masa, yang akan menjadi sahabat bagi anak-anak kita dan yang akan membuat anak-anak kita itu berteriak bangga ketika ditanya oleh gurunya, “Pak blablabla itu Ayahku! Ayah nomor 1 didunia!”
Oiya, satu lagi yang membuatku akhirnya mau menerima lamaranmu, karena kamu mencintai keluargaku seperti kamu mencintai keluargamu sendiri. Kamu sekarang adalah Abang untuk Nikmal dan putra keluarga Fadli.
Ah yasudahlah, aku semakin rindu sama kamu.
Kamu, dimanapun kamu berada, tetep berdoa ya sama Allah agar kita segera dipertemukan, karena aku ingin segera menulis cerita bahagia dan seru kita bersama.
Bersama kamu, kita akan jadi tim yang paling hebat sedunia. Kita jelajah dunia dan kehidupan dunia-akhirat bersama.
Eh, kamu seneng ga baca suratnya?
Hahaha.
Love you
Aku.
Istrimu.