Ekspektasi yang Salah

Pondok Gede, 6 Sept 2014

Definisi Berkspektasi versi saya: ketika kita berharap sesuatu kepada orang / sesuatu yang lain tapi si orang / sesuatu itu tidak mengharapkan yang sama dengan kita. Hal ini bukan cuman terjadi di cerita cinta picisan, tapi juga lebih global; misalkan keluarga, teman, lingkungan kantor, atau sampai dengan supir taksi.

Life has taught me that expectation could lead to disappointment. Yang dalam bahasa Indonesia-Betawi-gaulnya berarti; kalau kita ngarep sama sesuatu dan gak kecapai, itu namanya bertepuk sebelah tangan, Kakaa. Lalu kecewa deh. Dan bukan hidup ya namanya kalau kita belum pernah digituin. Oke, mari ganti kata “kita” dengan “saya”, karena saya yang merasa begitu.

Contoh paling simplenya adalah ketika kejadian Abang Taksi. Dimana saya yakin kalau taksi T adalah taksi terbaik versi saya untuk mengantarkan saya ke bandara, tapi dia ternyata malah ngebuat saya kecewa.

Atau contoh yang baru kejadian tadi siang. Ketika Mama ngembaliin baju yang saya beliin 2 hari yang lalu, dengan alesan, “bajunya terlalu santai.” Padahal menurut saya dan temen-temen kantor bajunya bagus, cocok buat kondangan, dan cocok buat Ibu-ibu trendy masa kini, Dan ketika saya kasih baju itu ke Mama, yang saya harapin adalah Mama seneng. Awalnya sih seneng, tapi entah Mama tadi pagi abis ngeliat pagelaran busana apa di kampung sebelah, Mama memutuskan baju itu kurang oke. Bahkan untuk dipake ke arisan. Pedih.

Atau ketika saya pingin banget pergi ke suatu tempat bareng temen-temen yang saya harap temen-temen saya mau juga. Dan sepertinya mereka mau. Tapi entah kenapa batal dan diundur entah sampai kapan. Saya yakin, kegiatan yang “kita” mau itu akan terjadi, mungkin bulan depan atau berbulan-bulan kemudian. Tapi yang buat saya rada sedih adalah karena temen-temen saya bisa pergi-pergi bareng temen-temennya yang lain, tapi kok kenapa bareng kita susah banget.

Atau ketika ada teman kerja yang saya anggap baik, siap menolong, dan sebagainya tapi ternyata dibelakang saya omongannya berubah dan isinya jauuuuh dari fakta. Sebenernya saya curiga dia mengidap schizophrenia akut. 

Atau…banyak atau lainnya.

Mungkin saya harus belajar untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan ekspektasi kesiapapun, biar gak lagi kecewa-kecewa lalu galau lalu pengennya denger lagu  Adele satu album. From now on, I will set my expectation lower in order to be pleasantly surprised than fatally disappointed.