Hai, Nak

22 May 2014; 23.40 WIB

Hai Nak, malam ini Ibu seperti biasa begadang, walaupun kata eyang Rhoma Irama “begadang jangan begadang..” tapi apa daya.

Tadi Ibu jalan-jalan ke facebook teman jaman kantor dulu yang kebetulan istrinya baru saja memposting kegiatan ulang tahun sang anak. Lucuuu banget. She makes motherhood more special and fun. Dari situ Ibu jalan-jalan ke page orang lain dan nemuin blog ibu lain yang juga menceritakan tentang anaknya.. bagaimana dia adore dengan sang anak tapi juga disisi lain sedih karena anaknya akan terus tumbuh dewasa dan dia harus siap kehilangan waktu dengan anaknya.

Dan di titik itu Ibu teringat kamu; anak Ibu yang masih di alam sana. Yang ceritanya sudah digoreskan oleh Allah tapi arwahnya belum ditiupkan olehNya karena saat Ibu untuk bertemu Ayah kamu masih sebentar lagi. Jadi kamu sabar-sabar aja ya disana. Nikmati waktu kamu main-main di surga yang pastinya gak macet dan berdebu, karena kamu akan lahir di negara ribuan mobil dan motor. Hihi.

Nak, nanti Ibu janji akan jadi Ibu yang baik buat kamu. Dulu Ibu pernah bilang kalau cita-cita Ibu adalah menjadi wanita karier. Tapi setelah beberapa tahun kerja dan banyak mendapat cerita teman-teman Ibu mengenai betapa berharganya memiliki anak dan bermain bersama mereka, Ibu jadi makin yakin dengan cita-cita Ibu lainnya – oiya,  Ibu emang punya segudang cita-cita – yaitu melihat anak Ibu tumbuh.

Jadi doakan Ibu ya Nak. Agar Ayah kamu diberikan rejeki yang cukup untuk Ibu, kamu, keluarga kita, dan untuk kita jalan-jalan keliling Indonesia dan luar negeri, sehingga Ibu gak perlu lagi berangkat kerja jam 6 pagi sampe rumah jam 9 malem. Ibu pingin main aja sama kamu, ngeliat pertama kalinya kamu sambil ngurus usaha haha. Ibu tetep pingin punya tabungan cadangan soalnya.

Nak, baik-baik ya disana. Kita akan ketemu sebentar lagi, sampai Allah mempercayakan Ibu dan Ayah untuk menjaga kamu disini :)

Love,
Akan-jadi-Ibumu

Kring! Surat buat Kamu!

Gw nulis surat ini buat Suami gw dimasa depan, yang sekarangpun belum gw tau gimana tampangnya, gimana cara dia bergerak, ketawa, atau ngomel-ngomel.

Jadi surat ini terinspirasi dari Rahne Putri yang nulis tentang calon pacar idamannya, yang gw pikir itu jadi semacam Wish Letter (mirip-mirip sama Wishes Board) yang mungkin akan diaminkan oleh Allah.

Rende, 3 Januari 2013, 00.45 CET.

Hey kamu, selamat pagi. Ketika kamu akhirnya baca surat ini mungkin aku lagi heboh di dapur nyiapin sarapan buat kamu dan sebentar-sebentar ngelongok ke kamar untuk ngeliat ekspresi kamu.

Aku menulis ini sebelum aku bisa membayangkan kamu menjadi suamiku.
Sama sekali gak ada bayangan seperti apa kamu.
Apa kamu, Suamiku, adalah orang yang dulunya pernah aku suka tapi kemudian cerita kita istirahat sejenak kemudian kamu datang lagi untuk melamarku. Atau kamu adalah teman mainku dulu di sekolah. Atau kamu adalah sosok yang sampai sekarang, di tanggal 3 Januari 2013 ini belum sama sekali aku kenal.

Aku dulu suka mengira-ngira, seperti apa tampangmu, tapi toh pasti sekarang kamu adalah pria tertampan tergagah terimut terunyu yang aku punya. Percaya deh. Bahkan Fahri Albar kalah gantengnya.

Aku pernah baca di suatu blog, ada 2 jenis kerinduan. Jenis pertama adalah kerinduan yang ada karena suatu hal yang pernah kita lakukan dan kita ingin mengulanginya lagi. Dan jenis kedua adalah rindu terhadap hal yang belum pernah kita dapatkan.
Untuk sekarang aku sedang mengalami jenis rindu ke dua. Rindu sama kamu.
Kamu memangnya ga penasaran dan gemas ya sama aku yang udah nyolong tulang rusuk kamu?
Aku aja ga sabar pingin balikin.

Tau ga doa terbaru aku setiap solat?
Aku berdoa agar Allah hanya mengizinkan aku jatuh cinta dengan pria yang akan jadi suamiku kelak. Hanya sama kamu.

Diam-diam aku meminta agar aku dijodohkan dengan pria yang bisa membawaku bahagia dunia – akhirat. Kamu gak perlu sampai punya tanda hitam dijidat yang kata orang itu adalah tanda orang yang sujudnya lama. Cukup kamu bisa menjadi imam keluarga kita yang baik, yang solatnya rajin dan selalu mengingatkan aku dalam beribadah, dan ketika kamu membaca Al Qur’an hatiku berdesir nyaman.

Aku ingin kamu berwajah enak dilihat. Pasti dong ya biar anak-anak kita ikut ganteng dan cantik kayak orang tuanya. Memiliki postur gagah yang pelukable. Tapi tau gak, pasti aku jatuh cinta pertama kali karena ketawa dan matamu. Selama ini aku selalu menyukai pria yang ketika tertawa, matanya ikut tertawa, dia ikhlas ketika merasakan bahagia.

Aku pingin Suami yang cerdas. Kamu gak perlu jadi juara olimpiade fisika atau juara kelas sejak TK sampai lulus kuliah. Tapi aku ingin pria yang bisa menjawab semua pertanyaanku, mulai dari yang remeh-temeh sampai serius.
Pria masa depanku juga harus memiliki mimpi yang besar dan dia harus berani mengejar mimpi itu sampai dapat.

Dan kamu tau kenapa akhirnya kamu bisa merebut hatiku? Karena kamu kocak, kamu bisa membuat aku tertawa bahkan ketika kamu sedang tidak melucu. Kamu tidak sebodoh Mr. Bean, tapi kamu jauuuuh lebih lucu dari Warkop DKI. Percaya deh.

Kamu adalah pria yang sabar, yang bisa menahan emosimu, tidak meledak-meledak tanpa logika dan bisa membuatku terdiam ketika berteriak-teriak emosi sembari bersyukur kamulah yang menjadi pengontrol emosiku selama ini.

Dan aku yakin, kamu adalah sahabatku. Sahabatku yang terbaik sepanjang masa, yang membuat aku, ketika diawal kita berkenalan dan jatuh cinta, sudah menjadi diriku sendiri dan nyaman bercerita apapun ke kamu dan kamu dengan senangnya mendengar cerita-ceritaku dan turut membagi kisah-kisah menakjubkanmu yang bahkan terkadang tak penting dan remeh-temeh.

Kamu pastilah pria yang memiliki pekerjaan yang bagus karena kamu punya ambisi yang kuat untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga kita, untuk orang tua kamu dan orang tuaku. Kita akan mengajak orang tua kita jalan-jalan keluar negri karna rasanya egois sekali kalau hanya kita yang sudah menjelajahi dunia, padahal mereka ke Bali pun belum pernah.

Hey, kamu, Suamiku dan juga Ayah terbaik sepanjang masa, yang akan menjadi sahabat bagi anak-anak kita dan yang akan membuat anak-anak kita itu berteriak bangga ketika ditanya oleh gurunya, “Pak blablabla itu Ayahku! Ayah nomor 1 didunia!”

Oiya, satu lagi yang membuatku akhirnya mau menerima lamaranmu, karena kamu mencintai keluargaku seperti kamu mencintai keluargamu sendiri. Kamu sekarang adalah Abang untuk Nikmal dan putra keluarga Fadli.

Ah yasudahlah, aku semakin rindu sama kamu.

Kamu, dimanapun kamu berada, tetep berdoa ya sama Allah agar kita segera dipertemukan, karena aku ingin segera menulis cerita bahagia dan seru kita bersama.
Bersama kamu, kita akan jadi tim yang paling hebat sedunia. Kita jelajah dunia dan kehidupan dunia-akhirat bersama.

Eh, kamu seneng ga baca suratnya?
Hahaha.
Love you

Aku.
Istrimu.

A Letter to My Little Brother

Dear you, my little brother a.k.a Nikmal,

Hey how are you?
I hope you’re fine there even though you’re home alone now..
Hope you’re not buying a lot of gorengan just for yourself.. Remember the oil isn’t really healthy.
Anyway, I have some things you should know:

1. Do you remember when you just a little boy, a very little one,  and you were still kinda cute, some of the girls in our neighborhood bullied you just to get your attention?
Did you know when I heard that news my heart skipped its beat and then I ran to your place and did everything to help you against those girls?
I felt like I was a superhero back then. And when I hugged, held your hand, and walked you home I felt so relieved.

“I am a big sister and also my little brother’s superhero.”

And after that ‘incident’ I set my mind to always be your superhero.
I did my best at school so I can be a good example for you.
I did my best to find a very good job so one day you can be a better worker than me.
I try to be a good human so you can be better than me.

2. Do you remember our ‘dramatic’ fought when you didn’t want me to go abroad taking this scholarship?
I was really impressed actually because you put our family first,
“how can you go abroad while our family still need you?”

You’re such a kindhearted person, a family guy (and I hope someday I will introduce you with another family guy who will be your big brother), but we all have one big dream.
And life is about choosing the right thing even it means we have to let go something or someone we love.
I’m so sorry I leave you for 2 years, but I will do my best here so someday you will be inspired to continue your study abroad.

3. Do you remember when we were fighting over one cookie?
And do you remember actually Mom bought a lot cookies but we didn’t want to touch it until one of us came back home then we start fighting?
I kinda miss that silly fight actually.

4. You always jealous with almost every men whom I accidentally like. Hahahaha.
I know it means you really love your sister and don’t want me to share my attention with those random men.
But somehow, one day, I should choose one best man to be your big brother.
Don’t worry, I know you’ll love him and he’ll also love our family.
And hey, finally you’ll have someone to play football with.

I’m a proud big sister. My little brother is a grown up now.
And I know you’ll be a better person than me, I can see that.

You wanna know my advice to face this life?

Chin up!

Just set your dreams and passion, do the best, and Bismillah.

Love,

Yours since 22 years ago.

A letter for you..

Early warning: I wrote this post not because I will be a mother tomorrow, but because I fully aware that what will you do (as a parent) will affect your children’s attitude. I have a lot of friends who are so spoiled and they need others to fulfill their wants and needs, and after I know their stories, those not good attitudes appear because of their closest surroundings; friends and parents. So here’s a letter for my children who are not here yet.

Dear Kids,

Hi, I’m your mother. (Now it’s awkward because I write this ‘letter’ years before I make you).

I’m sure you’re prettier and and handsomer than me and your father.

So kids, what I want to tell you is everything I do as your mother is for your best.

I will try to provide you with the best education system, because I want you to be smart. But I will keep your ‘head down’.

Even though we have a car, you still have to go to school with public transportation. So you will know how to use public facilities and how to behave among other people. You will know how hot it is when it’s raining meanwhile the bus is full with people, but also you will find the ‘art’ of sleeping in the bus but in the same time you should be aware with bad people there.

Even though I can buy you the newest gadgets, I will just buy you a gadget you need. So you won’t forget how to interact with your family and friends, you will talk with your ‘real friends’, not with them via chat or sms. You will play the real games, such as hide and seek, benteng, tapak gunung, or galaksin – not with your playstation –  because it will make you healthier and teach you how to compete, cooperate, respect others, and how to be a leader.

I will provide everything you need, but you should do something to have the things you want. For example, if you want me to buy you the most trendy shoes that you fall in love with, you have to make good grades in class. I do this to teach you that in life you should make efforts in order to accomplish something. Life is competitive, kids, if you’re strong then you’ll be a winner. But you still have to act nicely to others, because life is not only about yourself but it’s about how to have good relationship with others.

We will do a lot of traveling. Yey! I will show you the beauty of Indonesia and its cultural differences. We will spend nights not in a luxury hotel, but in hostel or in local people house so you can learn more about people and culture. But don’t worry, sometimes we can spend holiday in hotel and you’ll be our ‘prince and princess’.

When you turn to 17, I will encourage and challenge you to do traveling alone, in and outside Indonesia. It’s better if you can join exchange program to other continent, so you can meet a lot of other people from all over the world. Be a traveler, kids. Explore the world, value your life and others, meet strangers, expand your comfort zone.

“Twenty years from now you will be more disappointed by the things you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines, sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.” – Mark Twain

So, that’s all I want to tell you for now. By the way, I learnt from the greatest teacher: my parents and life.

I love you.

-Your Mother-

Nb: I haven’t met your father yet. But I’m sure he’s the best man for us.