Jatuh Cinta

Pondok Gede, 8 Desember 2014

Kadang ada masanya ketika saya merasa semua yang saya lakukan salah, semua hal disekitar saya bahkan berkomplot untuk ikut menyudutkan saya ke sisi paling gelap, dan akhirnya saya merasa sendiri.

Tapi terkadang dari kesendirian tersebut saya menemukan banyak hal yang membuat saya tersenyum dan jatuh cinta.

Seperti sepasang suami istri yang menepi di jalan raya didepan Menara Jamsostek untuk menggunakan jas hujan. Sang suami membantu sang istri menyeletingkan jaket hujan dengan perlahan dan sang istri melihat sekitar dengan santainya seperti hal tersebut memang sudah sering dilakukan suaminya.

Atau seperti ketika saya melihat adik saya, Nikmal, sibuk bolak-balik mengangkat pot dari toko ke dalam rumah. Saya yang seharusnya bertugas membawakan pot tersebut dari teras ke ruang keluarga hanya bingung melihat adik saya bergerak sendiri sampai dia bilang, “kasian Kakak kalo yang bawain, berat soalnya.”

Atau ketika Mama bercerita, “semalem Ayah baik banget deh. Pas Mama kedinginan, ACnya langsung dimatiin. Terus pelan-pelan nyium jidat Mama sambil ngecek Mama udah tidur belum.”

Atau ketika saya iseng mengecek kembali album foto saya yang dipenuhi berbagai macam pose aneh saya dan sahabat-sahabat saya. Yang sampai sekarang saya gak habis pikir kenapa kita gak pernah jadi orang dewasa kalau sedang bersama.

“Gw pingin jatuh cinta dengan sederhana, Nya,” kata Niken semalam. Dan saya dalam seminggu ini jatuh cinta dengan hal-hal yang sesederhana itu and somehow I know everything will be okay. Really okay.

image

4 thoughts on “Jatuh Cinta

Leave a Reply to mira Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *