Selamat Datang di Italia! (Bagian 2)

Jadi beberapa hari ini gw ceritanya sedang melakukan observasi perbedaan antara kelakuan mahasiswa Italia (khususnya Italia Selatan, karna tingkat kegaulan gw belum merambah ke daerah Utara sana) dengan mahasiswa Indonesia. Dan gw nemuin beberapa hal yang sebenernya cuman temuan personal gw, tanpa pembuktian ilmiah.

1. Isi tas
Nah kalau misalkan ada pemeriksaan mendadak isi tas mahasiswi-mahasiswi Italia dan Indonesia, akan didapatkan perbedaan ini:
Isi tas mahasiswi Italia: buku, hape (dan hal normal lainnya), dan make up minimal bedak atau alas bedak.
Isi tas mahasiswi Indonesia: buku, hape (dan juga hal normal lainnya), dengan tambahan: garam sachet, lada sachet, garpu, dan sendok plastik dari kantin. Jangan tanya kenapa gitu, gw juga ga paham. Hahaha.

2. Cara makan
Dikala orang-orang Indonesia kalau makan seperti biasa dicampur antara primo (pasta / nasi) dengan lauk pauk, orang-orang Italia makan satu-satu sesuai peraturannya.
Jadi, Italia itu punya sistem menu yang terdiri dari anti-pasto (makanan pembuka), primo (nasi / pasta), secondo (lauk-pauk), sayur yang biasanya salad, dan dolce (makanan penutup yang manis). Nah, mereka makannya pun berurutan, ga akan pernah mau nyampurin antara primo dan secondo. Jadi istilah lainnya, mereka ngegadoin lauk-pauk mereka.
Hari ini temen Italia gw ngeliatin cara gw makan, yang nyampurin pasta sama ikan.

Dia: Isyana, kenapa kamu makannya dicampur-campur gitu?
Gw: Di Indonesia dan Asia makannya emang kayak gini, dicampur. Dulu pas aku di Belanda juga dicampur.
Dia: Emang ga aneh rasanya?
Gw: Ga, enak malah. Kenapa juga harus satu-satu makannya?
Dia: Karena baunya beda-beda antara primo dan secondo, jadinya eneg kalo dimakan barengan.

Gwpun akhirnya mengendus makanan gw yang baunya enak-enak aja, ga ada bedanya.

3. Semangat debat
Dikala mahasiswa Indonesia jarang-jarang mendebat profesor, cuma ketika ada hal-hal penting aja. Mahasiswa-mahasiswa Italy ini hobi banget ngedebat profesor. Kadang sampe dia berdiri saking emosionalnya. Hahaha.

4. Sangat suka sama nilai bagus
Ya mahasiswa Indonesia juga suka sama nilai bagus sih. Siapa juga yang ga. Tapi kita lebih banyak bersyukur sama berapapun nilai yang didapet. Hahaha.
Jadi range nilai di Italia itu 0-30.
Kalau kita udah dapet nilai diatas 25, biasanya udah sujud syukur. Tapi temen-temen Italia kita memang sangat nilai oriented kayaknya. Ada temen gw yang dapet nilai 29 dia malah ngomel-ngomel,
“harusnya aku dapet 30, profesornya ga kasih aku kesempatan buat jawab lagi sih!”

5. Mendadak jadi patung di pelajaran bahasa Inggris
Kocaknya (dan kekurangannya) mahasiswa-mahasiswa Italia adalah ada beberapa diantara mereka yang takut sama bahasa Inggris dan  akan tiba-tiba jadi pendiem di kelas bahasa Inggris.Beda sama mahasiswa Indonesia yang tiba-tiba mendadak jadi super bawel di kelas itu. Oh how I love English class..

Okay, sampai jumpa di cerita bagian ke-3, insya Allah.

9 thoughts on “Selamat Datang di Italia! (Bagian 2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *