You, Me, and Good Memories

Rende, 12 April 2013. 11:11 CEST

Kemarin sore setelah ngos-ngosan jalan kaki buru-buru dari tempat internship di kampus ke apartemen temen gw buat menginvasi kamar mandinya (air di apartemen gw mati nyaris 24 jam aja gituu), gw ngecek hape dan menemukan banyak mention di twitter dari satu orang, sahabat gw yang namanya Ade. Dia ngetweet tentang bagaimana hidup kita dulu bahagia ketika kita sedang kuliah di Unpad.

Bukan berarti kita sekarang gak bahagia ya. Gw bahagia karena ada disini, Ade juga pasti bahagia dengan hidupnya sekarang. Tapi kadang pasti kita akan berada di satu titik dimana kita pingin balik ke salah satu momen dalam hidup kita. Dan dalam hal ini, dari tweet-tweetnya Ade yang nyaris monolog (haha!), dia keliatan sedang kangen dengan jaman kuliah dulu, pusing dan ruwet sama kerjaannya, dan pastinya kangen sama gw.

For me, sometimes good memories can be anything.
They can be a good encouragement, or something to hold onto, or maybe a bad weapon which can kill me slowly, or simply as a moment to be remembered.

Dan gak jarang juga gw membangun atau memperkirakan kebahagiaan gw dimasa depan dari memori menyenangkan itu.

Contohnya aja, gw selalu punya momen yang menyenangkan dengan sahabat-sahabat gw yang sekarang ada di Indonesia dan Singapore. Jadilah gw merefleksikan kalau setiba gw di Indonesia dan bertemu mereka, gw pasti akan merasa senang. Bahkan untuk cuma mikirin itu sekarang gw udah senyum-senyum sendiri.

Dan pada akhirnya mereka ini menjadi salah satu faktor penyemangat gw untuk segera lulus. Alhamdulillahnya, perasaan pingin ketemu lagi ini gak bertepuk sebelah tangan (*elap air mata*), karena mereka berulang kali menyemangati gw untuk segera lulus agar kita bisa cepet ketemu.

Hal simple seperti, “Nyai, tesis gimana tesis?” atau “Insyah, kangen, buruan pulang! Ntar aku hadiahin perawatan salon top to toe,” bisa ngebuat gw lupa kalau lagi didera sama kejamnya tahun terakhir kuliah. Bilang gw lebay, tapi semua orang yang sedang atau sudah berhasil melewati tesis pasti tau gimana rasanya.

Jadi untuk sekarang gw lebih berhati-hati untuk memilah mana memori bagus yang bisa membuat gw lebih semangat buat lulus, karena fokus utama gw adalah itu sebelum nanti gw akhirnya bisa ngelakuin banyak rencana setelahnya.

Bismillah.. :)

adegabung

Bacanya dari bawah ke atas ya

2 thoughts on “You, Me, and Good Memories

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *