(6) Eurotrip: Dari Venezia sampai Vatican

Roma, 12 Agustus 2013

7 hari Eurotrip dan kita udah nginep diberbagai macam tempat; hostel isi 8 orang sekamar, numpang nginep di rumah Mas-mas dan Kakek-kakek, pension, hotel beneran, sampai tenda. Memang begini hasilnya kalo peserta tripnya satu mahasiswi ngepas dan dua mbak-mbak yang bergaji.

Well, pas kita di Venezia kemarin lusa, kita nginep di tenda yang alhamdulillahnya selevel lebih bagus dibanding tenda di Cibubur. Jadi tempat ini saya yang nge-booked dengan pertimbangan harga murah pastinya dan kok kayaknya si perkemahan ini terkenal dikalangan anak muda. Jadilah jiwa anak muda saya terpanggil buat ikut-ikutan nginep disana.

Begitu kita sampai sana, beneran tempatnya kayak tempat wisata perkemahan anak muda. Sebelah kanan dari pagar utama ada kolam berenang besar dan sebelah kirinya ada supermarket semacam Sev*l Jakarta yang banyak anak-anak muda ngobrol sambil makan didepannya. Tipe penginepannya macem-macem, ada yang di karavan, rumah kayu, tenda besar, sampai tenda pramuka beneran. Dan kita nginep di tenda besar warna abu-abu yang didalemnya ada 3 tempat tidur, 1 steker, dan 1 lampu remang-remang. Untuk kamar mandi, si perkemahan nyediain kamar mandi bersama yang shower dan bilik toiletnya dipisahin, Beneran kayak lagi nginep di Cibubur haha. Tapi lumayanlah ya buat harga 11 euro permalem perorang. Bahkan si Neneng yang awalnya skeptis sama si perkemahan, “Nyanya, ini kalo tendanya rubuh gimana? Ada lampu gak di tendanya? Aman gak?” Akhirnya malah pingin ngadain pesta nikahan disana hahaha.

Tenda tempat kita nginep

Tenda tempat kita nginep

Kolam berenang

Kolam berenang

Jadi tempat wisata Venezia (yang banyak kanal-kanalnya), terpisah sama lokasi perkemahan kita. Beda pulau ceritanya, karena harga penginepan di daerah wisatanya super mahal. Setelah sekitar 30 menit naik bus yang harga tiketnya cuman 1,2 euro, kita mulai menyelusuri Venezia yang padat banget sama turis.

CIMG5231

Grand Canal

Grand Canal

Grand Canal Venezia

Grand Canal Venezia

Topeng khas Venezia

Topeng khas Venezia

Kita terus jalan masuk-masuk kedalam gang, dan alhamdulillahnya gak sengaja nemuin spot foto yang bagus tapi kosong saking banyaknya gang disana. Oiya, konon, semua rumah di Venezia punya perahu sebagai alat transportasi mereka. Bahkan mereka punya garasi untuk perahu di basement rumah mereka.

CIMG5253

Mas Gondola + penumpangnya

Mas Gondola + penumpangnya

CIMG5266

Setelah beberapa jam jalan kaki muter-muter, kita sampai ke ‘terminal’ gondola. Mulailah para Mas-mas pendayuh gondola manggil-manggil sambil muji-muji kita biar mau naik gondola mereka. Akhirnya karena tawaran lumayan oke (30 euro per orang buat 30 – 60 menit naik gondola + dinyanyiin sama si Mas supir), kita berangkat naik gondola.

Alhamdulillah banget kita dapet si Mas Supir yang gak bisa diem. Sepanjang perjalanan dia gerak terus. Kalo gak nyanyi, joged, ya cerita tentang sejarah Venezia. Pas kita papasan dengan gondola lain, kita ngeliat Mas supirnya diem anteng dan tampang penumpangnya bosen. Beda banget sama gondola kita yang kalo gak teriak kesereman karna si Mas supir sok-sokan mau jeburin kita ke kanal, atau kita lagi nyanyi bareng sama si Mas. Haha.

Si Mas Supir Gondola yang gak bisa diem

Si Mas Supir Gondola yang gak bisa diem

Grand Canal. Disini selain ada gondola, juga ada water taxi dan water bus

Grand Canal. Disini selain ada gondola, juga ada water taxi, dan bus taxi.

CIMG5436

Setelah puas jalan-jalan, kita naik kereta ke Roma dan sampai disini sekitar jam 11 malem. Check in hotel, lalu kegirangan karena akhirnya ketemu AC, kasur empuk, dan kamar mandi bagus.

Roma adalah kota yang (menurut saya) berantakan, tua, tapi cantik. Apalagi ketika saya berdiri di salah satu jalanan yang entah apa namanya di deket Colosseo, seperti mendadak kelempar ke abad pertengahan. Karena dijalanan tersebut ada beberapa bangunan abad Romawi seperti Altare della Patria.

Piazza di Spagna

Piazza di Spagna

Piazza Garibaldi

Piazza Garibaldi

Colosseo

Colosseo

Colosseo tampak luar

Colosseo tampak luar

CIMG5591

Altare della Patria

Altare della Patria

Fontana di Trevi

Fontana di Trevi

Sorenya kita main ke Fontana di Trevi dan lempar-lempar koin disana. Nah ternyata ada beberapa mitos tentang tradisi lempar koin ini. Pas ngelempar koin kita harus memegang koin dengan tangan kanan dan si koin dilempar ke belakang lewat bahu kiri. Katanya, kalau si koin sukses mendarat ke kolam, berarti kita akan balik lagi ke Roma suatu saat nanti. Ada juga yang bilang kalau kita harus ngelempar 3 koin, karena 2 koin mengartikan kalau kita akan menemukan kisah cinta (hayah!) di Roma dan 1 koin lagi melambangkan pernikahan. Nah, saya cuman ngelempar 1 koin, huhu. Semoga saya bisa balik lagi ke Italia suatu saat nanti. Btw, koin-koin dikolam ini akan digunakan untuk membelikan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan di Roma.

Nah tadi pagi kita jalan-jalan ke Vatican dan masuk ke museumnya yang ngantri masuknya lebih dari sejam. Musium Vatican ini adalah kompleks musium terbesar di dunia dengan 1400 ruangan. Pas kita masuk satu ruangan ke ruangan lainnya, kita seperti diceritain tentang sejarah agama Kristiani dan Italia sendiri.

Salah satu bagian langit-langit Musei Vaticani

Salah satu bagian langit-langit Musei Vaticani

Vatican City

Vatican City

Okeh sekarang kita bertiga udah di Bandara Ciampino karena sebentar lagi kita akan naik pesawat menuju Barcelona.

Ciao!

15 thoughts on “(6) Eurotrip: Dari Venezia sampai Vatican

    • Harganya macem-macem Mbak. Kalo yang bahannya jelekan dibawah 5 euro. Tapi kalo yang bagus bisa 15-an euro..
      Itu si Mas Gondola memang deh gak bisa diem sama sekali hahaha

    • Iya soalnya kita nyampenya malem Mbak. Trs kita check outnya buru-buru seperti biasa hahaha. Namanya Camping Jolly Venezia.. Coba deh diliat-liat. Ini kok aku jadi promo tak berbayar :))

    • wahahaha ini kayaknya karena memang cuacanya lagi bagus.. Soalnya langit di Eropa memang biru banget.. gak ada polusi udara.. ditambah lagi summer, makin cantik deh pencahayaannya..

  1. Ngapain naik Gondola, naik kapal publik aja, kalau ga salah harganya 5-7 Euro. Waktu itu saya jalan2 keliling venize nya jalan kaki aja, terus wisata air kelilingnya naik kapal publik yang rameh2 itu, jadi bisa hemat.
    Waktu di Vatican, naik ke puncak tertinggi kubah St. Pietro nya ga? Itu pengalaman menantang yang benar2 melelahkan, menaiki ribuan anak tangga yang berputar meliuk-liuk, saking capeknya terasa mau pingsan, tapi semua terbayarkan, sampai di puncaknya kita bisa melihat landscape vatican dan roma secara utuh, No words to describe. Konon, katanya perjalan sampai ke puncaknya adalah perjalan suci untuk menebus dosa, saya sempat melongo melihat turis lansia 80-an maksa naik tangga. Sempat sy tanyakan kpd security museum kenapa tidak ada lift untuk ke puncak kubah? katanya untuk mmpertahankan bentuk aslinya, jd tidak diperlukan rombakan tambahan. hehe

    • haha karena kan gak tiap hari juga main ke Venezia, jadi bolehlah ngeluarin 30 euro buat ngelilingin kali disana 😀
      Gak sempet Mas naik ke kubahnya. Ngantri masuk Vatican aja sampe 2 jam sendiri. Tapi emang keren banget ya aristekturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *