Garuda dan Bali

18 Mei 2014
Bandara Ngurah Rai; 19.30 WITA
Jadwal Garuda di Indonesia kacau dan semua penerbangan delay 3 jam. Saya yang harusnya bisa balik ke Jakarta malam ini masih gak tau nanti harus bagaimana.
Jadi, jadwal saya harusnya kayak gini:
Denpasar – Jogja: 19.20 WITA  – 19.40 WIB. Lalu lanjut Jogja – Jakarta: 20.45 WIB – 21.45 WIB.
Ternyata delay kan si Denpasar – Jogja ke jam 21.00 WITA yang berarti saya bakal ketinggalan pesawat ke Jakartanya.
Ya ampun.
Tadi udah ngobrol sama petugas Garuda. Katanya pesawat Denpasar – Jakarta malam ini penuh, tapi saya dimasukkan ke waiting listnya. Tapi kalau ternyata beneran penuh, saya bakal tetap terbang ke Jogja malam ini lalu diinepin sama Garuda dan besok baru berangkat dari Jogja ke Jakarta. Tapi masalah lainnya adalah pesawat pagi ke Jakarta besok penuh, adanya yang jam 12 dan 14 siang. Padahal besok saya harus report ke bos besar. Ya ampun. Aku rapopo.
Aku
Aku
Ini orang-orang Korea dihadapan saya kenapa deh pada latian joged berkelompok?
*hela napas*
Aku ra..
Aku opo-opo ikiii!
Aku kudu piye iki, Mas.

20.30 WITA, masih di airport Denpasar.
Tadi abis dari counter Garuda dan dikasih 2 opsi:
1. Nginep di Bali dan terbang ke Jakarta besok. Tapi flight yang available jam 12 siang, atau
2. Nginep di Jogja dan harap-harap cemas agar ada slot di penerbangan jam 6 atau jam 7 pagi. Masing-masing ada kelebihan 1 dan 2 penumpang soalnya.
Gosh, at this time I wish I didn’t have any deadline with the big boss or super urgent meeting tomorrow with team to prepare the big presentation for Tuesday. Dan saya milih opsi kedua aja. Pokoknya besok harus ngantor.
Btw, baru ada announcement kalau pesawat ke jogja delay lagi jadi jam 21.40 WITA.
Mau bilang aku rapopo lagi, tapi sedih..

20.52 WITA, belum beranjak dari airport.
Ditengah-tengah kesedihan ya-ampun-aku-digantungin-sama-pesawat, saya nyambi jadi mak comblang. Ya kan kali aja kedua insan manusia itu berjodoh kan..

21.40 WITA, masih bandara.
Udah jam segini tapi yang terbang malah pesawat Surabaya.

21.58 WITA, di pesawat
Finally.
Nginep di Jogja entah dimana.

23.08 WIB, Hotel Bandara Asri Jogja
Begitu masuk bandara Adisucipto langsung disambut Mas-mas Garuda sambil bawa kertas nama saya. Ya ampun, serasa tamu penting deh. Terharu.
Dia langsung memohon maaf atas nama Garuda dan saya potong, karena saya kebelet pipis haha. Setelah urusan kamar mandi selesai, saya ketemu sama perwakilan lain dari Garuda dan Bapak supir hotel yang sudah mengatur penginapan saya malam ini dan kepergian saya besok ke bandara. Ternyata nama hotelnya Hotel Bandara Asri. Hotel tua gitu deh dan rada creepy. Setiap ada suara berderit, saya langsung deg-degan.
Oiya, jadi semua masalah jadwal ini muncul karena pesawat dari Singapore mesinnya rusak, jadi dipinjamlah pesawat lain yang akhirnya memporakporandakan jadwal penerbangan kota lainnya.
Yah begitulah. Sampai jumpa besok jam 4 pagi. Semoga bisa tidur.
Bismika allahumma ahya wabismika aamut.

19 Mei 2014
05.47 WIB, Pesawat Garuda Indonesia
Semalem setelah serem-serem sendiri di kamar, 5 menit kemudian saya ketiduran sampe jam 4 pagi. Haha. Ngantuk berat ternyata.
Pagi langsung dianterin sama supir hotel ke bandara lalu disambut sama tim Garuda dan langsung digiring ke Lounge, “Silahkan Ibu menunggu disini. Kami akan mengurus tiket Ibu. Ibu kami prioritaskan terbang dengan pesawat pukul 6 pagi.”
Yowes, harap-harap cemas lagi deh di Lounge sambil makan bubur kuah opor dan pisang rebus.
Btw, ada Pak Amien Rais dan koleganya disana juga, tapi gak tau beliau ngemil pisang rebus juga gak.

07.26 WIB, Taksi otw kantor
Alhamdulillah Jakarta juga setelah papasan sama Jupe di wc bandara tadi.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membuat saya akhirnya sampai Jakarta:
1) Pak Wedha (tim Garuda di bandara Denpasar) atas koordinasinya yang baik dengan pihak Jogja sehingga saya gak luntang-luntung gak jelas begitu Sampai sana.
2) Mas Arif (staff Garuda bandara Jogja) yang sudah siap siaga menjemput di pintu bandara dan ketika bosnya bilang ke saya kalau hari Senin pagi saya bisa menghubungi staff Garuda lainnya untuk penerbangan,  Mas Arif dengan sigap bilang, “dengan saya saja Mbak. Besok saya shift pagi.” Akhirnya dia yang mengurus semuanya tadi pagi.
3) Iko, mahasiswa Geologi UGM dari Timor Leste. Dia gak ngebuat saya sampai Jakarta sih. Tapi seneng aja mendadak punya temen ngobrol semalem.

Well, good morning Jakarta :)

image

12 thoughts on “Garuda dan Bali

    • Iya Kak, alhamdulillah banget pas kejadian kayak gini aku berada di tangan yang tepat haha. Tapi semoga gak kejadian lagi ntar..

Leave a Reply to Cut Isyana Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *